95 99 1798

feature 1

Mereka Yang Mencoba Peruntungan di Kolaka
Hamzah, Penjual Jagung Bakar Dengan Omset Ratusan Ribu Per Hari

Kabupaten Kolaka, benar-benar representatif untuk dijadikan lahan bisnis. Kabupaten yang berusia 52 tahun ini, merupakan salah satu kota kecil di Sulawesi Tenggara yang perkembangannya sangat pesat. Dibandingkan kabupaten lain di Sultra, Kolaka peringkat pertama perkembangan kemajuan ekonominya. Itu berdasarkan survei nasional lima tahun terakhir. Siapa saja yang mencoba peruntungan di Kolaka? Apa bisnisnya? berikut liputannya. 

GUGUS SURYAMAN, Kolaka
Sejak pukul 16.00 sore, pantai yang berada di pesisir Kota Kolaka mulai ramai pengunjung. Melepas penat setelah seharian berkutat dengan aktivitas pekerjaan maupun pendidikan. Mulai dari pantai Berty yang letaknya di Kelurahan Laloeha, dimana di pantai tersebut juga terletak rumah mantan Bupati Kolaka, Adel Berty, lalu pantai Mandra yang posisinya berada di belakang Pasar Raya Mekongga, membentang hingga ke depan Masjid Agung Khaera Ummah, hingga Pantai Ria yang ada tugu Kakaonya dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Tak hanya pengunjung, tempat-tempat tersebut juga ramai pedagang asongan. Mulai dari penjual softdrink, gorengan, sari laut, dan sebagainya. Namun, dari sekian banyaknya penjual yang berjejer menyuguhkan jajanan sore, ada satu yang berbeda. Penjual Jagung Bakar.

Dia mangkal di Pantai Mandra, tepat depan Masjid Agung Khaera Ummah. Gerobaknya sederhana tak jauh berbeda dengan gerobak dorong milik pemulung benda-benda plastik. Hanya bedanya gerobaknya berasap. Tandanya dia sedang membakar Jagung. Tak ada kelengkapan lain seperti kursi, meja kecil, tenda dan lain-lain layaknya pedagang asongan. Cuma ada karung berisi jagung mentah dan karung sampahnya disisi gerobak. Sehingga bisa dipastikan, ketika Satpol PP mengusirnya dengan alasan merusak keindahan, maka dengan mudah dia tinggal mendorong gerobaknya itu pindah tempat. Praktis.

Ia adalah Hamzah. Panggilannya Ham, katanya. Setiap sore dia nongkrong di tempat itu sejak pukul 16.00. Bersamaan dengan ramainya pengunjung. Asalnya dari Lombok, Nusa Tenggara Timur. Sudah berkeluarga dan tinggal di Kelurahan Lamokato. "Saya baru sekitar empat bulan lebih disini," tuturnya.

Sebelumnya, dia melakukan profesi yang sama di Pulau Bali. Hanya saja disana banyak saingannya. Sehingga meskipun banyak pembeli, namun banyaknya saingan membuat omset biasa-biasa saja. Sehingga ketika kawannya yang berjualan es kelapa muda di Pomalaa mengajaknya untuk pindah ke Kolaka, dia setuju saja. "Dia ngajak saya ke sini. Katanya belum ada yang jualan jagung bakar. Katanya peluangnya lumayan besar, dia saja sekarang sudah sukses. Makanya saya setuju," tuturnya sambil mengipas-ngipas jagung bakarnya.

Setelah mencoba bisnis itu, dia pun merasakan sendiri hasilnya. Saat ini tiap sore, mulai jam 4 sampai paling lama jam 10 malam berjualan, omsetnya 300 sampai 400 ribu. Dengan jumlah jagung yang dibawanya sebanyak 150 buah. Itu pasti habis.

Jagungnya sendiri kata Hamzah, dibelinya dari seorang petani dari Wundulako. Sejak masih belum berbuah, jagung itu sudah dikontraknya. Sehingga dia tinggal mengambilnya saja kapanpun dia mau. Karenanya dia tidak khawatir kehabisan stok.

Saat ini, bahkan dia sudah punya anggota satu orang yang juga berjualan jagung ditempat berbeda. Mengenai pengembangan bisnisnya kelak, dia mengaku belum mempunyai rencana yang pasti. Belum berani katanya. Kini dia hanya menjalankan bisnisnya yang ada saja dulu. Selain berjualan jagung, pagi dan siangnya Ham berjualan es kelapa muda di seputaran kantor bupati. Omsetnya juga cukup besar. Hanya kalau sedang hujan, dia berhenti.

Rencananya, anak tertuanya yang baru lulus sekolah menengah atas tahun lalu, akan dia kuliahkan di Kolaka. "Dia sudah disini sekarang. Hanya belum pasti dia mau masuk dimana nantinya," ungkapnya.

Usaha yang digeluti Hamzah ini, merupakan salah satu dari sekian banyak usaha yang dikembangkan oleh para pendatang di Kolaka. Perkembangan Kolaka yang cukup pesat dan potensial untuk semua jenis usaha, menjadi surga bagi para pebisnis yang mencoba peruntungan di Bumi Mekongga ini.(*)

1 Response to "feature 1"

  1. luar biasa... melihat dari sisi kehidupan yang terkadang tak terlihat oleh orang kebanyakan.. mantap.. kalo bisa ditambah lagi tulisan2 yang serupa.. moga bisa jadi bahan renungan serta motivasi bagi kita semua... miro

    ReplyDelete

'));