Bentuk-Bentuk Tulisan Jurnalistik
Efek perkembangan teknologi adalah semakin maraknya jurnalisme warga (citizen journalism)
di berbagai media, baik cetak maupun online. Artinya, kebebasan untuk
menuangkan ide, atau sekedar berbagi laporan dan pengamatan, menemukan
akses yang jauh lebih mudah daripada era sebelumnya. Perkembangan ini,
tentu saja berimbas pada kian sulitnya pembaca menentukan dan menyaring
tulisan-tulisan yang hendak dibaca lantaran tulisan tersebar dan
terserak dimana-mana. Pada beberapa kasus, judul tulisan dianggap
menjadi salah satu faktor penentu yang mampu menjadi penarik minat baca.
Judul-judul bombastis yang seringkali muatan isinya tidak berimbang.
Jika
di media cetak, pewartaan selalu mengalami proses penyeleksian sebelum
naik cetak, namun bagaimana halnya dengan media online (dibatasi pada
jurnalisme warga dalam blok-blok yang penghuninya mencapai ratusan ribu
nama) yang cenderung kesulitan –baca kelelahan– untuk menyeleksi ratusan
tulisan yang muncul dalam waktu sekian menit? Bisa saja
tulisan hoax yang muncul kemudian dikonsumsi pembaca dengan tanpa sadar.
Namun disini, bukan masalah seleksi menyeleksi yang akan
diperbincangkan, lantaran hal tersebut berada diluar maksud dan
jangkauan dari tulisan ini.
Dalam
penulisan jurnalistik, sebenarnya terdapat bentuk-bentuk tulisan
jurnalistik yang umum ditemui dalam sebuah media. Media biasanya
membagi-bagi ruangan atau rubrikasi untuk jenis-jenis tulisan yang akan
dimuat. Rubrikasi dinamai dengan istilah-istilah atau nama yang
ditetapkan oleh media itu sendiri. Misalnya rubrikasi tentang olahraga,
politik, hiburan dan lain-lain. Yang menjadi fokus perhatian disini
adalah, bentuk tulisan seperti apa yang akan mengisi rubrikasi-rubrikasi
tersebut? Berikut adalah bentuk-bentuk tulisan jurnalistik yang telah
umum dikenal, antara lain:
BERITA (STRAIGHT NEWS)
Sifat tulisan ini lugas, padat, singkat, jelas, memenuhi kaidah 5w + 1h + s (what, when, where, why, who, how, so what happen next). Tulisan jenis ini memiliki struktur piramida terbalik dan berkarakter hardnews. Cara penulisan diawali dengan lead atau teras berita.
Sebagai contoh:
Sabtu,
26 Mei 2012 kemarin, terjadi perampokan di sebuah minimarket X di jalan
Bekasi Timur. Perampokan dilakukan oleh dua orang pengendara motor
dengan menyandera karyawan minimarket dibawah todongan senjata tajam.
Polisi yang menangani kasus ini mengatakan bahwa perampokan dilakukan
karena lokasi minimarket berada di daerah sepi.
What : perampokan
Who : dua orang pengendara motor
Where : sebuah minimarket X di jalan Bekasi Timur
When : Sabtu, 26 Mei 2012 kemarin
Why : lokasi minimarket berada di daerah sepi
How : menyandera karyawan minimarket dibawah todongan senjata tajam.
Tulisan
jenis ini, umumnya terdapat dalam media harian. Keterbatasan waktu baca
ditanggulangi dengan memuat seluruh inti berita pada paragraf pertama.
Dengan sekali tegukan kopi, pembaca yang sibuk dapat menangkap isi
berita dan langsung bisa berpindah membaca berita lain tanpa meneruskan
membaca paragraf selanjutnya yang merupakan pengembangan dari paragraf
utama.
REPORTASE/ LAPORAN
Merupakan jenis tulisan jurnalistik yang berupa “berita ditambah dengan nuansa.”
FEATURE/ TUTURAN
Jenis
tulisan ini lebih lengkap dan terperinci ketimbang Berita dan
Reportase. Kuncinya terletak pada bumbu imajinasi penulis yang mengajak
pembaca untuk memikirkan sesuatu tentang sebuah kejadian (penggabungan
antara berita dan fiksi). Yang bisa dikategorikan dalam tulisan ini
antara lain: kesaksian pribadi, pendapat atau tuturan orang, human interest, riwayat hidup dan lain-lain.
ARTIKEL
Seluruh
tulisan berupa opini (hasil pergumulan intelektual penulisnya),
menyajikan gagasan secara sistematis dengan kajian yang logis.
OPINI/ EDITORIAL/ TAJUK RENCANA
Tulisan
bentuk ini berupa ulasan penting dan merupakan kajian intelektual yang
dilakukan secara intens serta mengarah pada kesimpulan, menggiring
pembaca untuk memahami masalah. Dengan kata lain, tulisan jenis ini
merupakan pendapat media.
KOLOM/ ESAI
Tulisan
bersifat reflektif atau renungan yang merupakan penambahan dari artikel
dimana menyangkut emosi, spiritual, imajinasi, menertawakan sikap tidak
wajar dalam masyarakat, menyindir atau satir.
Dengan
mengetahui bentuk-bentuk dari tulisan jurnalistik, diharapkan pembaca
akan mendapat informasi yang sesuai dengan kebutuhan serta mampu
memilahnya. Termasuk saat menyebarulangkan isinya. Di lain sisi, seorang
penulis berita yang memperhatikan kaidah-kaidah jurnalistik, akan mampu
memfokuskan tulisan agar tidak terjebak melulu pada opini-opini pribadi
sehingga tidak menimbulkan polemik. Kecuali penulis memiliki
maksud-maksud tersendiri.
0 Response to "Bentuk-Bentuk Tulisan Jurnalistik"
Post a Comment