95 99 1798

Puisi Terpenggal

Puisi Terpenggal

(28/11/2011)
Berharap lilin menjadi unggun,
tetap setia menunggu pagi..
Jalani waktu dalam senyuman..

(28/11/2011)
Terkadang, apa yang kita harapkn tak sperti yang kita dapatkan..
Hanya setitik semangat yang membuat betah tuk tetap jalani..
Kesadaran akan indahnya hiduplah pendorong hati tuk tetap berdiri diujung sisa semangat.

(28/11/2011)
Hidup lebih sering susah tuk dtebak
Hati pun berliku tak tentu arah..
Hanya kutu hitam di belantara helaian rambut yang memahami
Namun iapun acuh tak peduli seakan dirinya tak ada hati
Walau ia masih setia menggatali kepalaku,

(28/11/2011)
Langit belum jua senja, mendung menampakan suramnya
Berharap hujan mengguyur panas, membasuh gundah tenggelamkan risau
Berharap semangat diantara rintiknya..

(28/11/2011)
Hanya setangkai
Bersemi diantara kejamnya musim
Tapi tetap tegar menyeruak
Walau mesti bergulat dengan dinginnya pagi
Ingin berbagi rasa dan asa
Namun tak kuasa karena tak semestinya..
Hanya mampu bertukar telepati,
Berharap hati memahami.

(30/11/2011)
Hujan tak pernah menjajikan embun
Pun pagi tak selamanya bersama mentari
Bahkan kuncup tak mekar di musim semi
Namun, ketiadaannya tak pernah indah tanpa ujudnya..

(30/11/2011)
Perjalanan ke Toari bersama setangkai harapan
Ditemani pelukan angin malam bulan Desember
Naik motor pun serasa menunggangi Onta Merah..

(30/11/2011)
Tatapannya,
Pantas saja sang Rosulullah mengajak tuk menjaga pandangan.
Benar kata pujangga,
Dari mata turun k hati
Atau bait syair, matamu ungkapkan segalanya..
Lirikannya,
Teduh
Indah
Menggoyahkan
Merajuk
Mencengkram
Kemayu
Merampas
Mencuri
Tenggelamkan
Memberi harapan,
Lalu ku pun terkapar tak berdaya.
Maaf,
Aku terhempas dalam fatamorgana keindahannya.
Sampai sampai lupa pada keindahan sejatinya..

0 Response to "Puisi Terpenggal"

Post a Comment

'));