Lem Tipu Tipu Sim Salabim 1 2 3 .. 10

Bismillah..

Atas permintaan abang saya, Haji Muh Syafruddin (bang H. Hasan Taruna), 'ilmu' yang saya pendam ini akhirnya harus saya titiskan. Iya, ilmu kanuragan menghalau aksi tipu tipu ala penjual lem super hebat. Karena saya pernah jadi korban, hahaha..

Begini, kalau anda jalan jalan ke Kendari, tepatnya di Masjid Raya Al Kautsar pada hari Jumat. Atau di pasar Lapulu atau di mana sajalah di Kota Kendari ini anda menemukan penjual lem menggelar tikar/terpal di tanah, lalu meletakkan tumpukan botol kecil seperti obat tetes mata yang warnanya mencolok misal merah muda, oranye atau merah menyala, yang jelas bukan putih. Botol tersebut dibungkus plastik bening tanpa label apapun di kemasannya. Itu adalah lem super hebat, original racikan penjualnya, lebih ampuh dari lem Korea atau semacamnya.

Kalau di Mesjid Al Kautsar Kendari, biasanya sang pedagang menjual lem ampuh Bim Salabim satu dua tiga 4 5 6 7 8 9 10 detik itu, usai orang orang melaksanakan ibadah sholat Jumat. Dulu, saya hanya melihat satu penjual saja. Orangnya masih muda sekitar 35 tahunan, energik dan meyakinkan. Tampaknya perantau dari selatan. Kini bertambah lagi satu orang. Lebih meyakinkan lagi dia, dari logatnya sepertinya orang pulau.

Saban Jumat, para pria ini meyakinkan para jamaah. "Lem saya ini lebih hebat dari lem Korea. Tidak ada dijual lem beginian. Hanya butuh sepuluh detik, barang-barang bapak yang putus, retak, patah, utuh kembali," ujar salah seorang yang saya pun akhirnya tak mau tau siapa namanya.

Pertama kali melihat promosi itu, saya benar benar tertarik. Yakin, haqul yakin. Sebab saat dia praktekkan, terbukti memang. Bim Salabim, satu dua tiga 4 5 6 7 8 9 10, utuh!. Sendal jepit Swallow, dia gunting talinya, lalu diberi lem tiga tetes, direkatkannya yang putus itu sambil menghitung 10 detik dengan ritme cepat. Jreenngg.. Ente tarik sekuatnya, tidak terlepas sodara sodara.. Tidak putus lagi bapak bapak..

Panci bocor, tongkat patah, kap kendaraan rusak, dan lain lain, pake lem ini dijamin kembali normal.. Lem ini tidak dijual di toko-toko dan di pasar apalagi di mall.. hanya cukup 15 ribu rupiah, anda sudah bisa bawa pulang. Dikasih bonus, satu kantung kresek.. Ya, siapa lagi? silahkan mendekat..

Saya pun dengan sumringah mengantongi satu botol lem berwarna merah ke rumah. Untuk lem apa? Lampu weser motor saya patah, saya mau lem. Dan.. Satu dua tiga tetes, rekatkan, tahan sambil menghitung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 detik normal.. Sim Salabim merekat. Wow.. luar biasa. Merekat.

Beberapa hari kemudian, saya ke Pasar Panjang Kendari. Bermaksud mencari sepatu gunung rombengan. Katanya, kalo beruntung dapat sepatu RB kuat, keren dan mantap dipakai ke lapangan. Harganya murah dibanding sepatu baru di toko Adventure.

Di stand terakhir, saya bertemu pedagang RB yang dari tampang dan penampilannya, dia salah seorang anggota forum pengajian. Seorang akhi begitu. Dia punya sepatu gunung, tapi telapaknya lepas. Dia bingung mau pakai lem apa. Aha.. saya bilang begini "Coba pakai lem yang dijual di Masjid Al Kautsar. Bagus itu lem," saya menyarankan.

Dia pun tersenyum, dengan tenang dia berkata kepada saya bahwa si penjual lem berwarna mencolok itu adalah iparnya. Dia juga menyebut nama. "Itu lem Korea. Dia beli lima ribu rupiah, baru dijualnya Rp15 ribu. Kalau di masjid dia diko warna merah, kalau di Lapulu dikasi warna pink," jelasnya.

Memang kata dia, lem itu sangat kuat dan Sim Salabim. Tapi berlaku khusus untuk peruntukannya. Terutama karet seperti sendal jepit. Namun tidak semua seperti yang disebutkan si penjual berlaku. Hanya bahan-bahan tertentu.

Alamak.. Saya tertipu. Hahaha.. Pantas saja beberapa hari setelah saya pakai, lampu sein motor saya patah kembali. Ternyata bukan peruntukannya.

Lem Korea

Pria itu menyambung, bahwa sudah beberapa kali mencoba mengingatkan sang ipar. Sayangnya tidak digubris. Anehnya, sampai saat ini lem itu masih laku. Entah laris atau tidak, yang pasti setiap Jumat ada saja yang membeli lem Sim Salabim itu.

Saya tidak bermaksud mengebiri mata pencaharian orang. Tidak. Apalagi menghinakan orang, Astaghfirullah. Saya hanya mau mengingatkan tentang kejujuran menyampaikan informasi. Kejujuran dalam meyakinkan orang. Jujur menyampaikan Kebenaran.

Karena begini, kalau hari ini saya membeli produk anda atau produk jualan anda, lalu saya mendapat pencerahan, tips, kejujuran, atau setidaknya penjelasan cara pemakaian, saya tetap akan puas. Sekalipun mungkin tidak seampuh Sim Salabim. Yang pasti, saya sudah ditunjukan kebenaran.

Bisa jadi, esok saya akan membeli lagi di tempat anda. Karena saya tidak merasa dibodohi atau dipecundangi. Tapi jika sebaliknya, anda bermanis-manis mulut lalu tidak sesuai harapan dan janji yang anda sampaikan, saya akan kecewa. Kecewa berat. Sekalipun mungkin tidak kecut-kecut amat, tapi anda sudah menipu saya. Takkala mi katanya orang Bugis.

13 Mei 2015

#GSM

Tweet